Jakarta, Gribnews.id – Ketua DPP PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus, memberikan kritik tajam terhadap reshuffle kabinet yang baru saja dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Deddy, perombakan kabinet ini lebih dari sekadar penyegaran, melainkan bagian dari strategi politik kompleks yang ia sebut sebagai “triangle political game.”

Strategi ini, menurutnya, bertujuan untuk menghadapi Prabowo Subianto, melemahkan PDI Perjuangan, dan menguasai sumber pendanaan politik.

“Kesimpulan saya, reshuffle ini adalah permainan politik segitiga: menghadapi Prabowo, melumpuhkan PDIP, dan menguasai sumber pendanaan politik. Alasan lainnya menurut saya tak lebih dari omong kosong!” kata Deddy dalam sebuah pernyataan tertulis pada Senin (19/8).

Permainan Politik Kekuasaan

Deddy menilai bahwa reshuffle ini menunjukkan bahwa Jokowi sedang bermain politik kekuasaan yang kotor untuk mengamankan kepentingan dinastinya.

Ia menilai, tidak ada alasan etis, substansial, atau teknis-birokratis yang bisa menjelaskan perombakan kabinet yang dilakukan hanya dua bulan sebelum Jokowi lengser dari jabatannya sebagai Presiden.

Menurut Deddy, Jokowi sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapi Prabowo dalam lima tahun ke depan. Salah satu indikasi yang ia soroti adalah penggantian Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly, yang ia anggap sebagai bagian dari agenda politik untuk meloloskan Undang-Undang MD3 (MPR, DPR, DPD, dan DPRD) guna mencapai tiga tujuan utama.

Tiga Tujuan Strategis Jokowi