Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengumumkan bahwa bus akan digunakan sebagai transportasi utama untuk para tamu upacara di IKN, membantah kabar bahwa pemerintah akan menyewa 1.000 mobil.

Pratikno menjelaskan bahwa penggunaan bus diperlukan karena keterbatasan prasarana jalan menuju istana IKN, dan beberapa tamu VVIP seperti menteri juga akan menggunakan bus tersebut.

“Kita besok enggak akan menggunakan itu kan, kita akan menggunakan bus,” ucapnya di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Selasa (6/8).

Sementara itu, Kurator IKN Ridwan Kamil pernah menyatakan bahwa kendaraan berbahan bakar bensin akan dilarang di IKN dan hanya kendaraan berbasis listrik yang diperbolehkan.

“Kendaraan bensin dilarang. Risikonya kalau ke sana masih pakai mobil bensin tukeran dulu, pinjam mobil Bluebird atau merek apa yang sudah listrik,” katanya di Rakornas IKN di Jakarta, Kamis (14/3).

Ridwan Kamil juga mencontohkan pertukaran kendaraan dapat dilakukan di perbatasan yang memiliki terminal mobil listrik.

Mayoritas masyarakat di IKN diharapkan akan lebih banyak berjalan kaki atau bersepeda, dengan bus listrik disediakan untuk mobilitas masyarakat.