EIGER juga mendukung upaya pemerintah pusat maupun daerah dalam mengembangkan wisata berbasis konservasi serta pelestarian alam dan budaya.

“EIGER, sejak berdirinya pada tahun 1989, telah menjadi brand asal Indonesia yang menemani perjalanan menjelajahi alam tropis. Sepanjang 35 tahun perjalanan EIGER, upaya pelestarian alam dan menjaga ekosistem gunung, hutan, sungai, dan pesisir pantai terus diupayakan bersama berbagai komunitas. Parapuar akan menjadi rumah baru bagi EIGER dan berbagai komunitas. Kami mendukung peningkatan ekonomi masyarakat di Parapuar serta pelestarian ekosistem di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo,” tambah Imanuel.

Seremoni peletakan batu pertama dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarvest Odo RM Manuhutu, sejumlah deputi di jajaran Kementerian Pariwisata, dan Plt Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh.

“Groundbreaking EIGER Hill Flagship Store Parapuar dan EIGER Coffee ini merupakan komitmen BPOLBF untuk mempercepat proses pembangunan di kawasan ini, khususnya di Zona 1 yang menjadi lokasi tahap awal pengembangan kawasan. Pembangunan ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan tetap berpedoman pada nilai berkelanjutan. Ada komitmen bersama untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal dan optimalisasi produk lokal, menggerakkan ekonomi di Labuan Bajo dan seluruh Flores,” jelas Frans Teguh, Plt Direktur Utama BPOLBF.

Menurut catatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, terdapat lebih dari 4.137.720 pencarian terkait Labuan Bajo di internet. Fakta ini menunjukkan bahwa Labuan Bajo perlahan menjadi salah satu destinasi pilihan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara.

“Kami berharap dengan hadirnya Parapuar sebagai salah satu kawasan dan destinasi baru di Labuan Bajo, wisatawan memiliki lebih banyak pilihan saat berwisata ke Labuan Bajo dan Flores NTT pada umumnya. Parapuar memiliki lokasi yang sangat strategis di pusat kota Labuan Bajo, hanya membutuhkan waktu lima menit dari Bandara Internasional Komodo dan tujuh menit dari kawasan Marina Waterfront,” pungkas Frans.