Jakarta, Gribnews.id — Wakil Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Syaifuddin, mengungkapkan dukungannya yang kuat terhadap rencana pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Syaifuddin menegaskan bahwa GRIB Jaya akan terus mengawal dan berjuang untuk memastikan kesuksesan pemekaran ini, terutama jika Prabowo Subianto dilantik sebagai presiden mendatang.
Pulau Sumbawa, yang saat ini merupakan bagian dari Provinsi NTB, terdiri dari lima kabupaten yaitu Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam rencana pemekaran ini, kelima kabupaten tersebut akan membentuk Provinsi Pulau Sumbawa yang terpisah dari NTB. Tujuan utama dari pemekaran ini adalah untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Syaifuddin menjelaskan bahwa pemekaran ini sangat penting karena kelima kabupaten di Pulau Sumbawa saat ini masih tertinggal dalam hal pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan ekonomi.
“Kondisi ekonomi di Pulau Sumbawa masih tergolong miskin dan tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain. Pemekaran ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (31/8).
Ia menambahkan bahwa GRIB Jaya memandang pemekaran sebagai langkah strategis untuk meningkatkan akselerasi pembangunan dan kualitas hidup masyarakat di Pulau Sumbawa.
“Esensi dari pemekaran ini adalah untuk meningkatkan akselerasi kesejahteraan rakyat. Selama ini, Pulau Sumbawa menghadapi berbagai tantangan dalam hal pembangunan, dan kami percaya bahwa pemekaran adalah salah satu solusi untuk mempercepat perbaikan kondisi tersebut,” jelasnya.
GRIB Jaya berkomitmen untuk melakukan segala upaya dalam mendukung dan mengawal proses pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa. Dukungan ini termasuk melakukan advokasi kepada pihak-pihak terkait dan memastikan bahwa proses administrasi dan politik berjalan dengan lancar.
“Jika Prabowo Subianto dilantik sebagai presiden, kami akan intensifkan upaya kami untuk memastikan bahwa pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa dapat terealisasi dengan baik. Kami percaya bahwa langkah ini akan membawa perubahan positif dan memberikan peluang baru bagi masyarakat Sumbawa untuk berkembang lebih cepat,” kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta ini.
Syaifuddin juga menyampaikan optimismenya mengenai cita-cita pemekaran Provinsi Pulau Sumbawa, meskipun ada kegagalan dalam perjuangan panjang di masa lalu.
“Kami tetap optimis bahwa di era pemerintahan Prabowo, cita-cita pemekaran PPS dari Provinsi NTB akan bisa terealisasikan secepatnya. Melalui GRIB Jaya, kami akan berjuang untuk mewujudkan harapan dan cita-cita ini. Tentang hasilnya, kita lihat saja nanti. Yang penting, kami tetap semangat berjuang untuk realisasi PPS demi akselerasi pencapaian keadilan dan kesejahteraan rakyat di semua kabupaten dalam wilayah PPS,” imbuhnya.
Syaifuddin juga mengkritik dampak keberadaan perusahaan tambang di Pulau Sumbawa. Ia menyebutkan bahwa keberadaan PT Newmont Nusa Tenggara, yang kini telah digantikan oleh PT AMNT, tidak membawa manfaat yang signifikan bagi kemakmuran dan kemajuan ekonomi masyarakat Pulau Sumbawa.
“Meskipun Pulau Sumbawa kaya akan potensi alam, termasuk emas dan uranium, keberadaan perusahaan tambang ini justru tidak memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Sumber daya alam habis dikuras, hutan ditebang, dan bencana alam seperti banjir tak terhindarkan,” ungkap Syaifuddin yang merupakan putra daerah asal Pulau Sumbawa ini.
Dalam konteks ini, perjuangan untuk akselerasi pendirian PPS diharapkan dapat memberikan harapan baru bagi penyelesaian masalah-masalah tersebut. “Pemekaran ini diharapkan bisa mengatasi semua masalah yang ada dan memberikan peluang baru bagi masyarakat Sumbawa untuk mencapai kesejahteraan yang lebih baik,” tutup Syaifuddin.
Tinggalkan Balasan